Langsung ke konten utama

Rahasia Mengucapkan Alhamdulillah, Berkhasiat Bagi Kesehatan...


Berikut ini adalah penjelasan ilmiahnya.
Islam mengajarkan umatnya untuk selalu memiliki pikiran positif dan mengutamakan kesabaran. Rasulullah SAW sendiri juga menganjurkan para pengikutnya untuk selalu bersabar dan berprasangka baik terhadap sesuatu yang datang kepada diri kita.

Dalam Alquran dan Hadits juga ada banyak dalil yang menganjurkan kita untuk selalu bersabar dan berpikiran positif terhadap segala sesuatu. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata sabar dan memiliki pikiran positif itu mempunyai manfaat yang luar biasa bagi kesehatan?

Seperti yang tertulis di dalam surat Al-Baqarah berikut ini: 
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." [QS. Al-Baqarah ayat 155]

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"." [QS. Al-Baqarah ayat 156]

"Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." [QS. Al-Baqarah ayat 157]




Dalam ilmu pengetahuan modern, para peneliti berkesimpulan bahwa rahmat yang dimaksud adalah berupa semakin meningkatnya kesehatan bagi yang bersabar dan berpikiran positif. Peneliti Barat seperti Bernard Jensen berkata dalam bukunya 'The Science and Practice of Iridology', dokter masa kini punya pandangan bahwa kekuatan manusia yang sesungguhnya bukan pada fisiknya, tapi pada otaknya.

Dalam bukunya yang berjudul 'Your Health... Your Choice', Dr. Ted M Morter menyebutkan bahwa pikiran negatif adalah penghasil asam nomor wahid di tubuh manusia.

Nah, dari tingkat keasaman yang tinggi itulah akan datang berbagai macam penyakit yang berasal dari tingkat asam yang tinggi tersebut. Pasalnya tubuh bereaksi terhadap sikap negatif dan tekanan emosional yang dibawa oleh pikiran negatif. Sama seperti saat bereaksi terhadap ancaman fisik secara nyata.

Untuk itu, biasakanlah diri kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT dengan mengucapkan "Alhamdulillah". Kita harus berusaha untuk menjaga rumah dan lingkungan kerja kita terasa damai dan sebisa mungkin bebas dari stres. Salah satu cara agar kita dapat melawan efek stres adalah menyadari akan stres yang kita hadapi, dan mengkonsumsi nutrisi yang cukup dan suplemen seperti herbal.

Biasakanlah untuk mengucapkan, "Alhamdulillah" untuk apa yang kita miliki; "Insya Allah" untuk apa yang kita niatkan; dan, "Subhanallah" ketika kita melihat sesuatu yang menarik atau menakjubkan. Juga mengucap "Astaghfirullah" ketika kita kehilangan kesabaran atau menjadi lemah.

Dan yang paling penting, ucapkanlah "Allahu Akbar" ketika kita dihadapkan dengan tantangan hidup. Kelima kalimah thayyibah itu apabila kita amalkan setiap hari, seperti halnya mengkonsumsi multi-vitamin yang memiliki dampak pada kesehatan jiwa kita.


sumber : makintau.com

CAR,HOME DESIGN,HEALTH, LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Tahu!!! Inilah Pahala Bagi Orang Yang Di Hina dan Di Caci di Dalam Islam

Pahala Bagi Orang yang Dihina dan Dicaci Menghina orang adalah sebuah perbuatan tercela, dan Allah tidak menyukai hal tersebut. Karena biasanya, orang yang suka menghina dan mencaci maki orang lain adalah mereka yang bersikap sombong. Selain itu, menghina adalah perbuatan yang dapat menyakiti hati orang lain. Sedangkan Allah sangat membenci orang yang menyakiti orang lain, terlebih adalah orang yang menyakiti seorang muslim. Rasulullah SAW bersabda, "Mencaci orang Islam (Muslim) adalah perbuatan fasiq dan membu*nuhnya adalah perbuatan kufur." [HR. Muslim] Namun sekarang ini banyak orang yang saling menghina satu sama lain, padahal hal tersebut adalah perbuatan d0sa. Dan d0sa besar tengah menantinya untuk membawanya ke neraka. Sebaiknya, orang yang mendapat hinaan atau cacian sebaiknya tidak melakukan balasan mencela orang yang menghina dirinya itu. Karena, saat ada orang yang menghina kita justru kita akan mendapatkan pahala. Untuk itu, kita tidak boleh bersedih apabila ada s...

Inilah HADIST yang Lebih BERHARGA dari Sepenuh Bumi Berisi EMAS

Setiap amalan yang kita lakukan, pastinya akan mendapatkan balasan dari Allah, baik itu di dunia atau di akhirat kelak. Oleh karena itu, sebagai manusia kita harus berhati-hati dalam berperilaku karena akan dimintai pertanggungjawabannya atas semua itu.  Kehidupan dunia bukanlah kehidupan yang hakiki karena pada suatu saat nanti akan terjadi kiamat dimana segala yang ada di jagad raya ini akan hancur dan setiap makhluk akan mati.   Kehidupan yang hakiki adalah kehidupan di akhirat dan Allah telah menyediakan dua tempat, yakni surga dan neraka. Setiap orang pasti tidak ingin masuk neraka dan menginginkan n 1 kmat di surga. Namun, untuk mendapatkannya, membutuhkan usaha yang harus dilakukan. Syarat pokok seseorang untuk masuk surga adalah amalan yang berkualitas dan berkuantitas. Hanya Allah yang mengetahui dimana kita akan masuk. Terlebih, bagi orang yang jarang melakukan amalan, maka ia hanya memiliki kesempatan kecil untuk masuk surga yang penuh dengan ken1kmatan itu. K...

Wajib Baca!!! Hikmah di Balik Keguguran dan Kem4tian Anak Dalam Islam

“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Q.S. Al Anfal: 27) Sahabat pernah mengalami kehilangan anak? Baik keguguran maupun anak meninggal dunia sebelum usia baligh? Tak perlu bersedih hati, sesungguhnya Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam pun pernah mengalami kehilangan buah hatinya. Rasulullah dikaruniai tujuh orang anak, enam hasil pernikahan dengan Khadijah binti Khuwailid. Mereka ialah Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kultsum. Semua anak lelaki Rasulullah SAW meninggal sewaktu kecil. Bisa dibayangkan betapa luar biasanya Rasulullah menghadapi takdir dari Allah tersebut? Ketika Rasulullah dianugerahi keturunan dari istrinya yang lain, yakni Maria Al Qibthiyah, anak lelaki tersebut diberi nama Ibrahim. Namun usia Ibrahim pun tidak lama, ia wafat pada tahun 10 H saat berusia 17 atau 18 bulan. Rasulullah sangat bersedih dengan kepergian putra kecilnya yang menjadi penyejuk hat...