Langsung ke konten utama

Cara Jalan Rosulullah : CEPAT Tanpa TERGESA

Mengerjakan segala sesuatu dengan tergesa-gesa akan mengakibatkan suatu ketidakbaikkan. Cepat dan tergesa justru akan membuat keadaan semakin runyam. Berbeda dengan apabila sesuatu itu dikerjakan dengan cepat namun penuh ketenangan. Digambarkan dalam Al-Qur’an, jalan Rasulullah cepat tanpa tergesa. Dalam hal ini, Rasulullah patut menjadi panutan bahwa alangkah baiknya melakukan sesuatu dengan cepat dan tepat tanpa tergesa.

 Cara Jalan Rasulullah, Cepat Tanpa Tergesa
 
Memaknai Cara Jalan Rasulullah, Cepat Tanpa Tegesa
Dalam riwayat At Tirmidzi disebutkan, bahwa ketika sedang berjalan badan Rasulullah cenderung condong ke depan seperti sedang berjalan di tempat yang menurun. Dari cara jalan itulah disimpulkan bahwa Rasulullah berjalan dengan sangat cepat tanpa lelah. Para ulama memaknai bahwa jalan Rasulullah cepat tanpa tergesa. Melihat cara jalan Rasulullah, dapat disimpulkan bahwa beliau memiliki fisik yang amat kuat dan tangguh. Berikut adalah ciri fisik Rasulullah SAW yang digambarkan oleh sahabatnya, Abu Taufik.

- Rambut ikal sebahu dengan warna sedikit kemerahan.
- Kulitnya putih dengan wajah bulat serta sepasang mata hitam dan bulu mata yang panjang.
- Tidak berkumis namun berjanggut sepanjang kepalan tangannya.
- Tulang kepala yang besar dan bahu yang lebar dengan tinggi badan yang sedang.
- Postur tubuh yang sangat kekar dan indah.
- Bulu di badannya memanjang dari pusar sampai ke dada.
- Jemari tangan dan kaki yang tebal namun memanjang dengan lentik.

Dengan tubuhnya yang tegap, Rasulullah mampu mempesona semua orang yang melihatnya. Cara jalan yang gesit namun pasti menjadi ciri khas cara berjalannya. Cara beliau berjalan bukanlah tanpa makna. Seseorang hendaknya mampu mengerjakan segala sesuatu dengan cepat tanpa tergesa-gesa. Selain ciri fisiknya yang menawan dan cara jalannya yang cepat namun tidak tergesa, beliau juga memiliki kebiasaan menarik. Berikut beberapa kebiasaan Nabi Muhammad SAW dalam hal makan dan minum:

- Tidak pernah makan di depan meja makan.
- Berdoa sebelum dan sesudah makan.
- Memulai makan dari pinggir tempat makannya.
- Makan menggunakan tiga jari.
- Makan dan minum dengan tangan kanan.
- Tidak pernah bersandar ketika sedang makan dan tidak mencela makanan.
- Menjilati jari jemari dan tempat makannya seusai makan.
- Minum dengan duduk dan berdiri.
- Mengambil nafas tiga kali ketika minum.
- Tidak pernah kenyang dua hari berturut-turut.

Meneladan Sifat-sifat Mulia Nabi 
Sebagai teladan umat Islam, beliau memiliki sifat-sifat yang dapat dicontoh oleh umatnya. Inilah sifat teladan Nabi Muhammad SAW yang patut dijadikan panutan dalam hidup:

1. Baik hati kepada siapapun tanpa pandang bulu dan pilih kasih serta tidak mebeda-bedakan kepada siapa kebaikan itu diberikan.

2. Jujur dalam segala perkara meskipun kejujuran itu menyakitkan.

3. Pemalu dan lemah lembut.

4. Rendah hati dan sederhana.

5. Tidak pernah menyusahkan orang lain.

6. Mudah memaafkan dan tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan.

7. Selalu tersenyum dalam keadaan apapun.

8. Penuh kasih sayang kepada fakir miskin dan anak yatim.

9. Selalu memberi petunjuk bagi mereka yang tersesat arah jalannya.

Memang sulit menjadi sosok manusia yang sempurna tanpa cacat cela. Dengan mengetahui bahwa cara jalan Rasulullah cepat tanpa tergesa, seseorang diharapkan paham bagaimana menyikapi sebuah keadaan. Pesan Rasulullah pada umatnya, hendaknya jangan melakukan segala sesuatu dengan tergesa-gesa, namun lakukanlah dengan cepat dan tenang. Dari sekian banyak sifat Nabi Muhammad yang patut kita jadikan teladan, paling tidak ada beberapa diantaranya sudah menjadi sifat kita. Perbaikilah diri dengan meneladan sifat-sifat teladan beliau. Dengan mengamalkan sifat-sifat mulia tersebut, kelak surga menjadi tempat Anda sekalian. Aamiin!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Tahu!!! Inilah Pahala Bagi Orang Yang Di Hina dan Di Caci di Dalam Islam

Pahala Bagi Orang yang Dihina dan Dicaci Menghina orang adalah sebuah perbuatan tercela, dan Allah tidak menyukai hal tersebut. Karena biasanya, orang yang suka menghina dan mencaci maki orang lain adalah mereka yang bersikap sombong. Selain itu, menghina adalah perbuatan yang dapat menyakiti hati orang lain. Sedangkan Allah sangat membenci orang yang menyakiti orang lain, terlebih adalah orang yang menyakiti seorang muslim. Rasulullah SAW bersabda, "Mencaci orang Islam (Muslim) adalah perbuatan fasiq dan membu*nuhnya adalah perbuatan kufur." [HR. Muslim] Namun sekarang ini banyak orang yang saling menghina satu sama lain, padahal hal tersebut adalah perbuatan d0sa. Dan d0sa besar tengah menantinya untuk membawanya ke neraka. Sebaiknya, orang yang mendapat hinaan atau cacian sebaiknya tidak melakukan balasan mencela orang yang menghina dirinya itu. Karena, saat ada orang yang menghina kita justru kita akan mendapatkan pahala. Untuk itu, kita tidak boleh bersedih apabila ada s...

Inilah HADIST yang Lebih BERHARGA dari Sepenuh Bumi Berisi EMAS

Setiap amalan yang kita lakukan, pastinya akan mendapatkan balasan dari Allah, baik itu di dunia atau di akhirat kelak. Oleh karena itu, sebagai manusia kita harus berhati-hati dalam berperilaku karena akan dimintai pertanggungjawabannya atas semua itu.  Kehidupan dunia bukanlah kehidupan yang hakiki karena pada suatu saat nanti akan terjadi kiamat dimana segala yang ada di jagad raya ini akan hancur dan setiap makhluk akan mati.   Kehidupan yang hakiki adalah kehidupan di akhirat dan Allah telah menyediakan dua tempat, yakni surga dan neraka. Setiap orang pasti tidak ingin masuk neraka dan menginginkan n 1 kmat di surga. Namun, untuk mendapatkannya, membutuhkan usaha yang harus dilakukan. Syarat pokok seseorang untuk masuk surga adalah amalan yang berkualitas dan berkuantitas. Hanya Allah yang mengetahui dimana kita akan masuk. Terlebih, bagi orang yang jarang melakukan amalan, maka ia hanya memiliki kesempatan kecil untuk masuk surga yang penuh dengan ken1kmatan itu. K...

Wajib Baca!!! Hikmah di Balik Keguguran dan Kem4tian Anak Dalam Islam

“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Q.S. Al Anfal: 27) Sahabat pernah mengalami kehilangan anak? Baik keguguran maupun anak meninggal dunia sebelum usia baligh? Tak perlu bersedih hati, sesungguhnya Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam pun pernah mengalami kehilangan buah hatinya. Rasulullah dikaruniai tujuh orang anak, enam hasil pernikahan dengan Khadijah binti Khuwailid. Mereka ialah Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kultsum. Semua anak lelaki Rasulullah SAW meninggal sewaktu kecil. Bisa dibayangkan betapa luar biasanya Rasulullah menghadapi takdir dari Allah tersebut? Ketika Rasulullah dianugerahi keturunan dari istrinya yang lain, yakni Maria Al Qibthiyah, anak lelaki tersebut diberi nama Ibrahim. Namun usia Ibrahim pun tidak lama, ia wafat pada tahun 10 H saat berusia 17 atau 18 bulan. Rasulullah sangat bersedih dengan kepergian putra kecilnya yang menjadi penyejuk hat...