Langsung ke konten utama

Hari Jum'at Adalah Rajanya Hari, Hajinya Kaum Miskin

Ibadah haji merupakan ibadah sunnah yang banyak diimpikan oleh setiap muslim untuk menyempurnakan rukun imannya yang ke-5, tetapi bagaimana untuk orang miskin yang tidak memiliki biaya untuk menunaikan ibadah haji? Salah satu hari yang sangat istimewa bagi umat Islam adalah hari jum’at karena setiap muslim menunaikan ibadah sholat jum’at yang memiliki pahala yang berlipat ganda. Benarkah hari jum’at merupakan hajinya kaum miskin?

 Hari Jum'at Adalah Rajanya Hari, Hajinya Kaum Miskin

Setiap muslim laki-laki yang telah baligh berkewajiban untuk menunaikan ibadah sholat jum’at secara berjamaah di masjid. Sholat jum’at ini dapat memperkokoh persatuan dan persaudaraan umat muslim, selain itu banyak pahala yang telah dijanjikan Allah SWT bagi hamba-Nya yang menunaikan ibadah sholat jum’at. Tahukah kamu, bahwa ternyata hari Jum'at merupakan hajinya orang faqir dan miskin.

Dalam hadits Nabi telah dijelaskan bahwa ibadah sholat jum’at sama halnya dengan ibadah haji bagi orang-orang yang miskin dan bagi seorang muslim yang bersegera untuk menunaikan ibadah sholat jum’at sama pahalanya dengan berkurban di Baitullah.

Selain itu dalam hadits lainnya juga dijelaskan bahwa setiap muslim yang menunaikan ibadah sholat jum’at secara berturut-turut hingga 40 kali maka pahalanya sama halnya dengan pahala ibadah haji di Baitullah. Rosulullah juga lebih menyukai seorang muslim yang mendirikan sholat jum’at dibandingkan dengan menunaikan ibadah haji.

Allah SWT telah memberikan keringanan dan kelapangan bagi seorang muslim yang miskin dan tidak mampu untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah karena keterbatasan biaya. Bagi setiap muslim yang mendirikan sholat jum’at dengan bersungguh-sungguh dan secara terus menerus selama 40 kali maka dia berhak untuk mendapatkan pahala yang sama dengan pahala seorang muslim yang menunaikan ibadah haji sunnah. Jadi sholat jum'at adalah ibadah hajinya orang faqir miskin.

Jadi sudah seharusnya kita tidak berkecil hati karena ketidakmapanan dalam segi finansial sehingga tidak mampu untuk menunaikan ibadah haji untuk menyempurnakan rukun islam yang ke-5. Setiap tahun biaya untuk naik haji semakin meningkat dengan tajam sehingga banyak muslim yang memiliki kondisi ekonomi kurang mampu tidak dapat menunaikan ibadah haji yang mereka impikan. Namun bagi mereka tidak perlu khawatir karena Allah SWT telah memberikan pahala yang sama dengan pahala menunaikan haji yaitu pahala mendirikan sholat jum’at.

Ibadah haji merupakan ibadah sunnah yang diwajibkan bagi seorang muslim yang telah mampu dari segi finansial maupun dari segi kekuatan jasmani atau kesehatan, sedangkan bagi seorang muslim yang tidak mampu dari segi finansial maupun kesehatan maka tidak diwajibkan bagi mereka.

Namun seorang muslim dapat memiliki pahala ibadah haji jika mereka mendirikan ibadah sholat jum’at secara terus-menerus dengan khusyu’ dan ikhlas hanya semata-mata karena Allah SWT. Jadi sudah seharusnya sebagai seorang muslim kita mendirikan sholat jum’at dengan semangat dan ikhlas karena menunaikan sholat jum’at sama halnya kita mendirikan ibadah haji. Jika sudah tahu bahwa hari jumat harinya ibadah kaum miskin, jadi apakah Anda masih bermalas-malasan untuk menunaikan ibadah sholat jum’at?

Sungguh ruginya bagi setiap muslim laki-laki yang meninggalkan ibadah sholat jum’at karena kesibukan dalam bekerja karena sejatinya semua yang dilakukan manusia di dunia ini adalah bekal mereka kelak diakhirat, selain itu menunaikan ibadah sholat jum’at bagi seorang muslim laki-laki yang telah baligh merupakan kewajiban baginya. Namun bagi seorang muslimah tidak diwajibkan khususnya bagi seorang muslimah muda maka dianjurkan baginya untuk menunaikan ibadah sholat di rumah saja untuk menghindari fitnah.

Demikian informasi seputar keistimewaan hari jum'at sebagai rajanya hari, hajinya kaum miskin, jadi apakah Anda masih bermalas-malasan untuk menunaikan ibadah sholat jum’at?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Tahu!!! Inilah Pahala Bagi Orang Yang Di Hina dan Di Caci di Dalam Islam

Pahala Bagi Orang yang Dihina dan Dicaci Menghina orang adalah sebuah perbuatan tercela, dan Allah tidak menyukai hal tersebut. Karena biasanya, orang yang suka menghina dan mencaci maki orang lain adalah mereka yang bersikap sombong. Selain itu, menghina adalah perbuatan yang dapat menyakiti hati orang lain. Sedangkan Allah sangat membenci orang yang menyakiti orang lain, terlebih adalah orang yang menyakiti seorang muslim. Rasulullah SAW bersabda, "Mencaci orang Islam (Muslim) adalah perbuatan fasiq dan membu*nuhnya adalah perbuatan kufur." [HR. Muslim] Namun sekarang ini banyak orang yang saling menghina satu sama lain, padahal hal tersebut adalah perbuatan d0sa. Dan d0sa besar tengah menantinya untuk membawanya ke neraka. Sebaiknya, orang yang mendapat hinaan atau cacian sebaiknya tidak melakukan balasan mencela orang yang menghina dirinya itu. Karena, saat ada orang yang menghina kita justru kita akan mendapatkan pahala. Untuk itu, kita tidak boleh bersedih apabila ada s...

Inilah HADIST yang Lebih BERHARGA dari Sepenuh Bumi Berisi EMAS

Setiap amalan yang kita lakukan, pastinya akan mendapatkan balasan dari Allah, baik itu di dunia atau di akhirat kelak. Oleh karena itu, sebagai manusia kita harus berhati-hati dalam berperilaku karena akan dimintai pertanggungjawabannya atas semua itu.  Kehidupan dunia bukanlah kehidupan yang hakiki karena pada suatu saat nanti akan terjadi kiamat dimana segala yang ada di jagad raya ini akan hancur dan setiap makhluk akan mati.   Kehidupan yang hakiki adalah kehidupan di akhirat dan Allah telah menyediakan dua tempat, yakni surga dan neraka. Setiap orang pasti tidak ingin masuk neraka dan menginginkan n 1 kmat di surga. Namun, untuk mendapatkannya, membutuhkan usaha yang harus dilakukan. Syarat pokok seseorang untuk masuk surga adalah amalan yang berkualitas dan berkuantitas. Hanya Allah yang mengetahui dimana kita akan masuk. Terlebih, bagi orang yang jarang melakukan amalan, maka ia hanya memiliki kesempatan kecil untuk masuk surga yang penuh dengan ken1kmatan itu. K...

Wajib Baca!!! Hikmah di Balik Keguguran dan Kem4tian Anak Dalam Islam

“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Q.S. Al Anfal: 27) Sahabat pernah mengalami kehilangan anak? Baik keguguran maupun anak meninggal dunia sebelum usia baligh? Tak perlu bersedih hati, sesungguhnya Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam pun pernah mengalami kehilangan buah hatinya. Rasulullah dikaruniai tujuh orang anak, enam hasil pernikahan dengan Khadijah binti Khuwailid. Mereka ialah Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kultsum. Semua anak lelaki Rasulullah SAW meninggal sewaktu kecil. Bisa dibayangkan betapa luar biasanya Rasulullah menghadapi takdir dari Allah tersebut? Ketika Rasulullah dianugerahi keturunan dari istrinya yang lain, yakni Maria Al Qibthiyah, anak lelaki tersebut diberi nama Ibrahim. Namun usia Ibrahim pun tidak lama, ia wafat pada tahun 10 H saat berusia 17 atau 18 bulan. Rasulullah sangat bersedih dengan kepergian putra kecilnya yang menjadi penyejuk hat...