Langsung ke konten utama

Ini Dia Pidato Setan di Hari Pembalasan Nanti

Seluruh umat manusia di akhir nanti atau di Yaumul Jaza’ nanti akan diberi keputusan oleh Allah SWT, mana tempat yang tepat untuk ditinggali manusia bersangkutan selama-lamanya. Tentu saja semua tergantung pada amal ibadah kita di dunia sebelumnya. Upacara ini didirikan cukup megah seperti acara kelulusan, dan setan merupakan 1 pihak yang dipersilakan menyampaikan pidato.

Ini Dia Pidato Setan di Hari Pembalasan Nanti

Setan memang tak akan berhenti mengganggu hidup manusia serta mengubah apa yang dipercaya oleh manusia (saat manusia sudah berada di jalan yang benar). Ingin tahukah Anda mengenai pidato setan di hari pembalasan? Simak artikel berikut ini untuk menambah wawasan Anda, selamat menyimak.

Inilah surat yang berkaitan dengan khotbah iblis di hari kiamat. Saat perkara telah diselesaikan, setan berkata bahwa Allah telah menjanjikan sesuatu yang benar adanya kepada manusia, tetapi kaum setan menyalahinya. Setan sesungguhnya tidak memiliki kuasa di atas manusia, mereka hanya menyerukan sesuatu kepada manusia dan manusialah yang mematuhi seruan tersebut. Padahal, manusia yang memiliki kuasa atas dirinya sendiri untuk mau digod4 setan atau tidak. oleh karena itulah setan menegaskan untuk tidak mencerca setan, melainkan manusia harus mencerca dirinya sendiri. Pada dasarnya, setan tak bisa menolong manusia sama sekali dan begitu pun sebaliknya. Dalam pidato bersangkutan setan juga tak menyetujui perbuatan manusia yang membuat anggapan Allah bersekutu dengan setan sejak dahulu. Orang yang hidupnya dzalim saat di dunia, pasti akan mendapat siksaan yang pedih di akhirat.

Setan memang melaksanakan pidato di depan pengikutnya untuk menambah kesusahan dan penyesalan mereka secara sengaja. Khotbah iblis dalam neraka tersebut memiliki kesimpulan bahwa apa yang dijanjikan Allah Yang Maha Kuasa selalu benar adanya. Sejak awal, Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW sudah menjanjikan keselamatan untuk siapapun yang mengikuti ajaran Allah Ta’ala. Setan saja mengakui hal ini, jadi apa gunanya kita manusia mengikuti setan setelah tahu hal tersebut? Apa gunanya manusia hidup berorientasi masih pada kenikm4tan duniawi saja?

Dalam pidato setan di hari kiamat ini juga, setan kembali menegaskan bahwa mereka tak memiliki argumen dalam janji yang telah mereka berikan pada umat manusia. Tugas setan hanya menyeru, dan hal itu tergantung pada manusia apakah mau mengikuti seruan tersebut atau tidak. Saat manusia tidak mematuhi ajaran Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT, hal tersebut sudah tergolong sebagai dosa. Perlu diingat juga bahwa meskipun di dunia manusia senantiasa mengikuti setan, setan tak akan menolong manusia di akhirat.

Berdasarkan apa yang sudah diulas, kita bisa tahu bahwa setan bukan makhluk yang disalahkan saat kita berbuat dosa. Sebaliknya, diri kita sendirilah yang harus disalahkan untuk mengikuti ajaran setan. Manusia telah diberikan akal budi dan hati, pengetahuan mengenai mana yang benar dan buruk, sudah tugas manusia untuk menentukan hal apa saja yang perlu dilakukan. Jadi, kita harus senantiasa ingat bahwa di akhirat, yang namanya penghakiman itu pasti ada. Semuanya tergantung pada apa yang kita lakukan di dunia sebagai manusia. Banyak-banyaklah beramal mulai sekarang dan rajinlah menunaikan shalat, toh jawaban mengenai tempat akhir Anda sudah diulas, semua tergantung pada diri kita. Tenang saja, pintu tobat masih terbuka untuk siapapun yang merasa perlu bertobat. Sekian artikel mengenai pidato setan di hari pembalasan, semoga bermanfaat bagi kita semua. 




CAR,HOME DESIGN,HEALTH, LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Tahu!!! Inilah Pahala Bagi Orang Yang Di Hina dan Di Caci di Dalam Islam

Pahala Bagi Orang yang Dihina dan Dicaci Menghina orang adalah sebuah perbuatan tercela, dan Allah tidak menyukai hal tersebut. Karena biasanya, orang yang suka menghina dan mencaci maki orang lain adalah mereka yang bersikap sombong. Selain itu, menghina adalah perbuatan yang dapat menyakiti hati orang lain. Sedangkan Allah sangat membenci orang yang menyakiti orang lain, terlebih adalah orang yang menyakiti seorang muslim. Rasulullah SAW bersabda, "Mencaci orang Islam (Muslim) adalah perbuatan fasiq dan membu*nuhnya adalah perbuatan kufur." [HR. Muslim] Namun sekarang ini banyak orang yang saling menghina satu sama lain, padahal hal tersebut adalah perbuatan d0sa. Dan d0sa besar tengah menantinya untuk membawanya ke neraka. Sebaiknya, orang yang mendapat hinaan atau cacian sebaiknya tidak melakukan balasan mencela orang yang menghina dirinya itu. Karena, saat ada orang yang menghina kita justru kita akan mendapatkan pahala. Untuk itu, kita tidak boleh bersedih apabila ada s...

Inilah HADIST yang Lebih BERHARGA dari Sepenuh Bumi Berisi EMAS

Setiap amalan yang kita lakukan, pastinya akan mendapatkan balasan dari Allah, baik itu di dunia atau di akhirat kelak. Oleh karena itu, sebagai manusia kita harus berhati-hati dalam berperilaku karena akan dimintai pertanggungjawabannya atas semua itu.  Kehidupan dunia bukanlah kehidupan yang hakiki karena pada suatu saat nanti akan terjadi kiamat dimana segala yang ada di jagad raya ini akan hancur dan setiap makhluk akan mati.   Kehidupan yang hakiki adalah kehidupan di akhirat dan Allah telah menyediakan dua tempat, yakni surga dan neraka. Setiap orang pasti tidak ingin masuk neraka dan menginginkan n 1 kmat di surga. Namun, untuk mendapatkannya, membutuhkan usaha yang harus dilakukan. Syarat pokok seseorang untuk masuk surga adalah amalan yang berkualitas dan berkuantitas. Hanya Allah yang mengetahui dimana kita akan masuk. Terlebih, bagi orang yang jarang melakukan amalan, maka ia hanya memiliki kesempatan kecil untuk masuk surga yang penuh dengan ken1kmatan itu. K...

Wajib Baca!!! Hikmah di Balik Keguguran dan Kem4tian Anak Dalam Islam

“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Q.S. Al Anfal: 27) Sahabat pernah mengalami kehilangan anak? Baik keguguran maupun anak meninggal dunia sebelum usia baligh? Tak perlu bersedih hati, sesungguhnya Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam pun pernah mengalami kehilangan buah hatinya. Rasulullah dikaruniai tujuh orang anak, enam hasil pernikahan dengan Khadijah binti Khuwailid. Mereka ialah Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kultsum. Semua anak lelaki Rasulullah SAW meninggal sewaktu kecil. Bisa dibayangkan betapa luar biasanya Rasulullah menghadapi takdir dari Allah tersebut? Ketika Rasulullah dianugerahi keturunan dari istrinya yang lain, yakni Maria Al Qibthiyah, anak lelaki tersebut diberi nama Ibrahim. Namun usia Ibrahim pun tidak lama, ia wafat pada tahun 10 H saat berusia 17 atau 18 bulan. Rasulullah sangat bersedih dengan kepergian putra kecilnya yang menjadi penyejuk hat...