Langsung ke konten utama

Masya Allah!! Di Kira Tidur, Bapak Penjual Mi Ayam Ini Ternyata Sedang Menghafal Al Qur'an

Masya Allah, sungguh Allah telah menjamin bahwa Al Qur’an mudah dipelajari dan mudah dihafalkan, sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Qamar (54). Bahkan hingga diulang empat kali, yakni pada ayat 17, 20, 32 dan 40.

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an itu untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”



Hal tersebut Allah buktikan tanpa pandang bulu, seperti yang dialami seorang Penjual Mi Ayam yang istiqomah menghapalkan Al Qur’an sambil melayani pelanggannya. Demikian dipublikasikan komunitas tilwah Qur’an, One Day One Juz, Jum’at (20/3/2015), di laman arrahmah.com. 

Yang menarik adalah, tukang mie ayam yang rutin menghapal Qur’an tersebut sebelumnya disangka lima pelanggannya sedang tertidur, karena kepalanya selalu menunduk saat melayani pembeli. Bahkan, prasangka itu membuat kelima laki-laki itu mengurungkan niatnya untuk menambah cakar dan daun bawang. 

Qodarullah, bapak penjual mie itu tetiba bertanya, “Mau nambah apa Mas?” “Ternyata tidak tidur,” bisik salah seorang dari kelima pelanggan itu. 

Laki-laki itupun melanjutkan pesanannya. Setelah melayani, bapak itu kembali tertunduk seperti tidur. Selesai makan saat akan membayar, laki-laki itu melontarkan pertanyaan kembali, apakah bapak itu lelah atau ngantuk. 

Bapak penjual mie menjawab ia tidak lelah, biasa saja katanya. Namun saat ditanya apakah ia mengantuk, semua pelanggan tertegun menatap penjual mi. 

”Nggak Saya sedang menghafal dan nanti sore ujian,” jawab bapak penjual mie yang ternyata rutin mengikuti halaqah hapalan Qur’an di masjid sekitar itu. 

Allahu Akbar! Dalam diamnya, bapak penjual mie telah melaksanakan apa yang ditafsirkan oleh Imam Jalalain. Dalam kitab tafsir Jalalain halaman 383, keempat ayat tersebut di atas -Surat Al Qamar ayat 17, 20, 32 dan 40 dijelaskan bahwa, 

“Kami (Allah subhanahu wata’ala) telah memudahkan Al Qur’an dihafal dan telah mempersiapkannya mudah untuk diingat”. Lafazh istifham (fa hal…) dalam ayat itu mengandung makna perintah, yakni, “hafalkanlah Al Qur’an itu oleh kalian dan ambillah sebagai nasihat buat kalian.” 

Lantas bagaimana dengan kita? Laahawla walaa quwwata illabillahil ‘aliyil adziim. (abs/*)




CAR,HOME DESIGN,HEALTH, LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Tahu!!! Inilah Pahala Bagi Orang Yang Di Hina dan Di Caci di Dalam Islam

Pahala Bagi Orang yang Dihina dan Dicaci Menghina orang adalah sebuah perbuatan tercela, dan Allah tidak menyukai hal tersebut. Karena biasanya, orang yang suka menghina dan mencaci maki orang lain adalah mereka yang bersikap sombong. Selain itu, menghina adalah perbuatan yang dapat menyakiti hati orang lain. Sedangkan Allah sangat membenci orang yang menyakiti orang lain, terlebih adalah orang yang menyakiti seorang muslim. Rasulullah SAW bersabda, "Mencaci orang Islam (Muslim) adalah perbuatan fasiq dan membu*nuhnya adalah perbuatan kufur." [HR. Muslim] Namun sekarang ini banyak orang yang saling menghina satu sama lain, padahal hal tersebut adalah perbuatan d0sa. Dan d0sa besar tengah menantinya untuk membawanya ke neraka. Sebaiknya, orang yang mendapat hinaan atau cacian sebaiknya tidak melakukan balasan mencela orang yang menghina dirinya itu. Karena, saat ada orang yang menghina kita justru kita akan mendapatkan pahala. Untuk itu, kita tidak boleh bersedih apabila ada s...

Inilah HADIST yang Lebih BERHARGA dari Sepenuh Bumi Berisi EMAS

Setiap amalan yang kita lakukan, pastinya akan mendapatkan balasan dari Allah, baik itu di dunia atau di akhirat kelak. Oleh karena itu, sebagai manusia kita harus berhati-hati dalam berperilaku karena akan dimintai pertanggungjawabannya atas semua itu.  Kehidupan dunia bukanlah kehidupan yang hakiki karena pada suatu saat nanti akan terjadi kiamat dimana segala yang ada di jagad raya ini akan hancur dan setiap makhluk akan mati.   Kehidupan yang hakiki adalah kehidupan di akhirat dan Allah telah menyediakan dua tempat, yakni surga dan neraka. Setiap orang pasti tidak ingin masuk neraka dan menginginkan n 1 kmat di surga. Namun, untuk mendapatkannya, membutuhkan usaha yang harus dilakukan. Syarat pokok seseorang untuk masuk surga adalah amalan yang berkualitas dan berkuantitas. Hanya Allah yang mengetahui dimana kita akan masuk. Terlebih, bagi orang yang jarang melakukan amalan, maka ia hanya memiliki kesempatan kecil untuk masuk surga yang penuh dengan ken1kmatan itu. K...

Wajib Baca!!! Hikmah di Balik Keguguran dan Kem4tian Anak Dalam Islam

“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Q.S. Al Anfal: 27) Sahabat pernah mengalami kehilangan anak? Baik keguguran maupun anak meninggal dunia sebelum usia baligh? Tak perlu bersedih hati, sesungguhnya Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam pun pernah mengalami kehilangan buah hatinya. Rasulullah dikaruniai tujuh orang anak, enam hasil pernikahan dengan Khadijah binti Khuwailid. Mereka ialah Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kultsum. Semua anak lelaki Rasulullah SAW meninggal sewaktu kecil. Bisa dibayangkan betapa luar biasanya Rasulullah menghadapi takdir dari Allah tersebut? Ketika Rasulullah dianugerahi keturunan dari istrinya yang lain, yakni Maria Al Qibthiyah, anak lelaki tersebut diberi nama Ibrahim. Namun usia Ibrahim pun tidak lama, ia wafat pada tahun 10 H saat berusia 17 atau 18 bulan. Rasulullah sangat bersedih dengan kepergian putra kecilnya yang menjadi penyejuk hat...