Langsung ke konten utama

Inilah PAHALA Bagi Orang yang DIHINA dan DICACI dalam Islam

Ketika di dunia, mungkin orang yang mencaci tidak merasa akan kesalahannya sehingga ia terus melakukan hal tersebut. Namun, tanpa ia sadari, para malaikat telah mencatat semua perbuatannya yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat. Inilah pahala bagi orang yang dihina dan dicaci di dalam Islam jika ia menerima semua itu dengan hati yang ikhlas.
Mencaci orang merupakan perbuatan yang tercela dan Allah akan melaknat orang yang melakukan hal ini. Pada umumnya, mereka yang mencaci memiliki sifat yang sombong dan suka menyakiti hati seseorang. Padahal Allah yang Maha Pencipta pun tidak pernah menyakiti hamba-Nya. Lalu apa hukum menghina orang lain menurut islam?
 Inilah Pahala Bagi Orang yang Dihina dan Dicaci dalam Islam

Rasulullah pernah bersabda bahwa mencaci seorang Muslim merupakan perbuatan fasiq dan membunuh seorang Muslim merupakan perbuatan kufur. Namun, rasanya sekarang ini semakin banyak orang yang tidak memperhatikan peringatan ini. Mereka saling menghina satu sama lain yang merupakan perbuatan dosa. Bahkan, perbuatan ini bisa mengantarkan kita ke dalam neraka dengan dosa besarnya. Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan jika dihina orang menurut Islam?

Lebih baik kita yang dihina menerima hinaan itu dengan ikhlas. Jika kita juga membalas hinaan tersebut maka tidak ada bedanya kita dengan orang yang menghina tersebut. Apabila kita menerima maka pahala akan terus mengalir pada kita. Oleh karena itu, kita tidak perlu bersusah hati jika ada seseorang yang merendahkan diri dan menghina diri kita dengan sengaja. Secara tidak sadar, apabila ada orang yang menghina kita maka secara tidak langsung orang tersebut telah memberi hadiah pada kita. Mengapa demikian?

Dengan mencela kita, mereka sedang memberikan pahala kebaikannya pada kita dan Allah akan menghapus dosa-dosa kita karenanya. Maksud dari hal ini adalah apabila kita menerima hinaan ini dengan sabar maka Allah akan memberikan pahala pada kita.

Seorang salaf pernah berkata bahwa apabila ia diperbolehkan berghibah maka orang tuanya lah yang akan dighibahi karena hanya orang tuanya yang berhak mendapatkan pahala kebaikannya. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa kita tidak perlu risau apabila ada orang yang menghina kita. Karena jika hinaan tersebut benar maka itu adalah hukuman yang disegerakan pada kita. Namun, jika hinaan itu salah maka hal itu akan menambahkan pahala pada kita tanpa harus berbuat baik karena orang yang dihina lebih baik daripada yang menghina.

Berbeda dengan orang yang menghina, semakin banyak ia menghina maka Allah akan menyediakan adzab yang begitu pedih padanya. Allah telah berfirman dalam sebuah surah mengenai larangan sekumpulan laki-laki atau wanita yang menghina kumpulan lainnya. karena bisa saja orang yang dihina lebih baik daripada yang menghina. Dia juga melarang umat-Nya untuk memanggil orang lain dengan panggilan yang buruk. Sungguh adzab Allah akan lebih pedih.

Orang yang mencela maka ia sedang memikul dosa dan kebohongan amat besar, hingga Allah menegaskan bahwa seseorang yang menghina tanpa kesalahan orang tersebut, maka ia sedang memikul dosa dan kebohongan besar. Berdasarkan hal ini, kita belajar agar tidak menghina atau mencela orang lain dengan sengaja. Apabila memang benar apa yang kita katakan, tapi itu adalah aib orang lain yang seharusnya dijaga. Oleh karena itu, bertaubatlah sebelum Allah akan membuka aib kita di akhirat kelak.



CAR,HOME DESIGN,HEALTH, LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Tahu!!! Inilah Pahala Bagi Orang Yang Di Hina dan Di Caci di Dalam Islam

Pahala Bagi Orang yang Dihina dan Dicaci Menghina orang adalah sebuah perbuatan tercela, dan Allah tidak menyukai hal tersebut. Karena biasanya, orang yang suka menghina dan mencaci maki orang lain adalah mereka yang bersikap sombong. Selain itu, menghina adalah perbuatan yang dapat menyakiti hati orang lain. Sedangkan Allah sangat membenci orang yang menyakiti orang lain, terlebih adalah orang yang menyakiti seorang muslim. Rasulullah SAW bersabda, "Mencaci orang Islam (Muslim) adalah perbuatan fasiq dan membu*nuhnya adalah perbuatan kufur." [HR. Muslim] Namun sekarang ini banyak orang yang saling menghina satu sama lain, padahal hal tersebut adalah perbuatan d0sa. Dan d0sa besar tengah menantinya untuk membawanya ke neraka. Sebaiknya, orang yang mendapat hinaan atau cacian sebaiknya tidak melakukan balasan mencela orang yang menghina dirinya itu. Karena, saat ada orang yang menghina kita justru kita akan mendapatkan pahala. Untuk itu, kita tidak boleh bersedih apabila ada s...

Inilah HADIST yang Lebih BERHARGA dari Sepenuh Bumi Berisi EMAS

Setiap amalan yang kita lakukan, pastinya akan mendapatkan balasan dari Allah, baik itu di dunia atau di akhirat kelak. Oleh karena itu, sebagai manusia kita harus berhati-hati dalam berperilaku karena akan dimintai pertanggungjawabannya atas semua itu.  Kehidupan dunia bukanlah kehidupan yang hakiki karena pada suatu saat nanti akan terjadi kiamat dimana segala yang ada di jagad raya ini akan hancur dan setiap makhluk akan mati.   Kehidupan yang hakiki adalah kehidupan di akhirat dan Allah telah menyediakan dua tempat, yakni surga dan neraka. Setiap orang pasti tidak ingin masuk neraka dan menginginkan n 1 kmat di surga. Namun, untuk mendapatkannya, membutuhkan usaha yang harus dilakukan. Syarat pokok seseorang untuk masuk surga adalah amalan yang berkualitas dan berkuantitas. Hanya Allah yang mengetahui dimana kita akan masuk. Terlebih, bagi orang yang jarang melakukan amalan, maka ia hanya memiliki kesempatan kecil untuk masuk surga yang penuh dengan ken1kmatan itu. K...

Wajib Baca!!! Hikmah di Balik Keguguran dan Kem4tian Anak Dalam Islam

“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Q.S. Al Anfal: 27) Sahabat pernah mengalami kehilangan anak? Baik keguguran maupun anak meninggal dunia sebelum usia baligh? Tak perlu bersedih hati, sesungguhnya Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam pun pernah mengalami kehilangan buah hatinya. Rasulullah dikaruniai tujuh orang anak, enam hasil pernikahan dengan Khadijah binti Khuwailid. Mereka ialah Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kultsum. Semua anak lelaki Rasulullah SAW meninggal sewaktu kecil. Bisa dibayangkan betapa luar biasanya Rasulullah menghadapi takdir dari Allah tersebut? Ketika Rasulullah dianugerahi keturunan dari istrinya yang lain, yakni Maria Al Qibthiyah, anak lelaki tersebut diberi nama Ibrahim. Namun usia Ibrahim pun tidak lama, ia wafat pada tahun 10 H saat berusia 17 atau 18 bulan. Rasulullah sangat bersedih dengan kepergian putra kecilnya yang menjadi penyejuk hat...